Ilmu Cara Tayuh Keris



Ilmu Tayuh

Inti Dari Ilmu Menayuh Adalah Menyampaikan Komunikasi Manusia Kepada Sesuatu Yang Gaib Untuk Mendapatkan Jawaban / Informasi Tentang Sesuatu Hal Dari Gaib Yang Bersangkutan (Dalam Hal Menayuh Keris, Berarti Si Manusia Berkomunikasi Dengan Gaib Si Keris). Ilmu Menayuh Ini Dapat Juga Dilakukan Kepada Sosok Gaib Dari Benda-Benda Lain Selain Keris, Seperti Kepada Isi Gaib Dari Batu Cincin Dan Mustika, Khodam Pendamping Atau Kepada Mahluk Gaib Lain Di Rumah Kita. Jika Pertanyaannya Tentang Khodam Pendamping Atau Kepada Mahluk Gaib Lain Di Rumah Kita, Maka Pertanyaannya Harus Ditujukan Langsung Kepada Khodamnya / Mahluk Halusnya Itu.

Baca Juga : Mustika Pengikat Cinta

Berikut Adalah Cara-Cara Menayuh Keris Yang Sederhana Dan Praktis, Tetapi Benar, Bukan Tipuan. Selama Melakukan Tayuhan Itu Usahakan Untuk Bisa Menetralkan Hati Dan Pikiran, Menerima Jawaban Si Keris Apa Adanya. Jika Dalam Usaha Berkomunikasi Itu Anda Belum Bisa Menggerakkan Keris Dan Bandul Mungkin Sugesti Anda Tidak Sampai Kepada Si Keris. Jika Itu Yang Terjadi Maka Anda Harus Melatih Fokus Rasa Kepada Si Keris / Bandulnya Supaya Sugesti Anda Benar Sampai Kepadanya. Kalau Perlu Ucapan Anda Itu Disampaikan Sambil Anda Berbicara, Supaya Lebih Pasti Bahwa Sambat Anda Sampai Kepada Yang Dituju.

Dalam Menyampaikan Sugesti Di Atas Kita Lakukan Di Dalam Hati, Tetapi Ditujukan Kepada Si Keris, Bukan Sekedar Berkata-Kata Di Dalam Hati. Kalau Memang Benar Sugesti Anda Tidak Sampai, Maka Jika Anda Meminta Si Keris Datang Ke Dalam Mimpi Anda, Bisa Dipastikan Bahwa Anda Tidak Akan Mendapatkan Mimpi Jawaban Dari Si Keris, Karena Sugesti Komunikasi Anda Tidak Sampai Kepada Si Keris.

Baca Juga : Mustika Manusia Serigala

Syarat Dasar Untuk Kita Bisa Berkomunikasi Dengan Gaib Adalah Kita Harus Bisa Menyampaikan Sugesti Kita Keluar, Sugesti Kita Harus Bisa Sampai Dan Bisa Dimengerti Oleh Sosok Gaibnya, Bukan Seperti Kita Berkata-Kata Sendiri Di Dalam Hati, Atau Suara Kita Hanya Berputar-Putar Di Dalam Pikiran Kita Saja. Bisa Tidaknya Kita Menayuh Dengan Model Ayunan Keris Atau Bandul (Cara 2 Dan 3), Bisa Menjadi Petunjuk Apakah Kita Bisa Menyampaikan Sugesti / Komunikasi Kita Keluar, Kepada Sosok Gaibnya. Dengan Kata Lain, Cara Itu Bisa Menjadi Tanda Apakah Kita Bisa Berkata-Kata Kepada Sosok Gaib Yang Kita Tuju, Apakah Kata-Kata Kita Itu Sampai Kepadanya.

Cobalah Energi Di Tangan Kita Salurkan Seolah-Olah Menyatukannya Dengan Energi Keris / Bandulnya. Dengan Cara Itu Fokus Kita Akan Ada Pada Rasa , Bukan Pikiran. Dengan Demikian Diharapkan Dengan Rasa Kita Akan Bisa Kontak Rasa Dan Batin Dengan Keris / Bandulnya.

Baca Juga : Mustika Lingsang

Jadi Kuncinya Adalah Pada Penyatuan Rasa, Sehingga Terjadi Kontak Rasa Dan Batin.

Kalau Fokus Kita Ada Pada Pikiran, Maka Nantinya Sama Saja Seperti Kita Berkata-Kata Sendiri Di Dalam Hati Atau Berkata-Kata Di Dalam Pikiran Kita Sendiri, Kata-Kata Kita Tidak Sampai Kepada Keris / Bandulnya. Berarti Kita Hanya Berputar-Putar Saja Di Dalam Pikiran Atau Perasaan Kita, Tidak Mampu Menyampaikan Sugesti Kita Keluar, Tidak Sampai Kepada Keris / Bandulnya.

Itulah Juga Sebabnya Sehingga Muncul Pertanyaan-Pertanyaan Yang Serupa Dari Beberapa Pembaca, Yaitu Ketika Ia Meminta Kerisnya Datang Ke Dalam Mimpinya, Ia Tidak Mendapatkan Mimpi Yang Diharapkannya Tersebut, Atau Ketika Ia Mencoba Menayuh Dengan Cara Ayunan Keris Atau Dengan Bandul, Keris Atau Bandulnya Itu Tidak Mantap Bergerak Menjawab Pertanyaan-Pertanyaannya.

Baca Juga : Mustika Pembangkit Tenaga Dalam

Jika Anda Juga Mengalami Itu Terjadi, Ada Kemungkinan Sugesti / Kontak Batin Anda Tidak Sampai Kepada Khodam / Gaib Yang Dituju. Jika Itu Yang Terjadi Berarti Anda Masih Harus Belajar Menyampaikan Sugesti / Kontak Batin Anda Supaya Bisa Sampai Kepada Khodam / Gaib Yang Dituju. Kalau Perlu Ucapan Anda Itu Disampaikan Sambil Anda Berbicara, Supaya Lebih Pasti Lagi Bahwa Sambat Anda Sampai Kepada Yang Dituju.

Coba Saja Anda Terus Melatih Menayuh Dengan Bandul Batu Dengan Menekan Rasa Di Dada.

Sesudah Batunya Diayunkan Kencang Maju Mundur, Kalau Batunya Mau Bergerak Berputar Ke Kanan Ketika Anda Perintahkan Berputar Ke Kanan, Atau Ke Kiri Ketika Anda Perintahkan Berputar Ke Kiri, Berarti Sugesti Anda Sampai. Tapi Kalau Batunya Masih Juga Tidak Bereaksi Berarti Sugesti Anda Tidak Sampai. Mungkin Anda Masih Harus Latihan Olah Rasa.

Latihan Menayuh Itu Juga Berguna Untuk Melatih Rasa Supaya Anda Bisa Kontak Rasa Dan Batin Terutama Dengan Khodam Keris / Bandul Tayuhannya. Nantinya Bisa Ditingkatkan Untuk Kontak Rasa Dengan Khodam Pendamping Atau Dengan Mahluk Halus Yang Lain.

Baca Juga : Mustika Keramat

Atau Jika Dengan Cara Di Atas Keris / Bandulnya Masih Belum Juga Bergerak, Coba Saja Dengan Cara Berbicara Dengan Mulut Kita Berikan Perintah Supaya Bandulnya Berputar Ke Kanan Atau Ke Kiri (Jangan Lupa Sebelumnya Bandulnya Digerakkan Dulu Maju-Mundur Untuk Memudahkannya Bergerak Berputar Ke Kanan Atau Ke Kiri).

Beberapa Panduan Dasar Untuk Latihan Menayuh Menggunakan Ayunan Keris Atau Bandul :

1. Jari-Jari Tangan Menghadap Ke Bawah, Tidak Ke Atas. Siku Tangan Tidak Bertumpu / Menempel Di Meja.

2. Kepada Siapa Pertanyaan Tayuhannya Ditujukan Harus Jelas, Jangan Mengambang, Karena Pertanyaan

Tayuhannya Harus Disampaikan Kepadanya Dan Darinya Juga Jawabannya Akan Kita Terima. Harus Jelas

Apakah Pertanyaannya Akan Disampaikan Kepada Roh Pancer Kita Sendiri, Apakah Kepada Sedulur Papat Kita,

Apakah Kepada Khodam Kerisnya / Bandulnya, Dsb. Pertanyaan Tayuhannya Harus Diarahkan Kepadanya

Sambil Kita Juga Fokus Kepada Objek Yang Ditayuh. Fokus Dengan Rasa, Jangan Dengan Pikiran.

Baca Juga : Mustika Maheso Suro

Untuk Keperluan Latihan Sebaiknya Anda Menanyakan Jawaban Tayuhan Anda Langsung Kepada Khodam Dari

Objek Tayuhannya. Kalau Dirasakan Ada Kesulitan Barulah Anda Tanyakan Jawabannya Kepada Khodam Lain

Yang Bukan Khodam Dari Objek Yang Ditayuh, Bisa Khodam Keris / Bandul Atau Kepada Roh Pancer / Sedulur

Papat Anda (Sebagai Alat Kontrol / Pembanding).

3. Untuk Latihan Awal Sebaiknya Kita Uji Tayuhan Kita Dengan Menayuh Diri Kita Sendiri, Pertanyaan-Pertanyaan

Yang Diajukan Adalah Tentang Jati Diri Kita Sendiri, Seperti Jenis Kelamin, Nama-Nama Teman Yang Khusus,

Nama Sekolah Kita Dulu, Apa Saja Ijazah / Gelar Yang Kita Miliki, Nama Anak-Anak Kita, Nama Istri / Suami,

Nama Orang Tua, Dsb. Ajukan Pertanyaan Yang Benar Dan Salah Sehingga Jawaban Tayuhannya Juga Ya Atau

Tidak. Ini Berguna Untuk Kita Menilai Sendiri Apakah Tayuhan Kita Benar Atau Salah.

Kalau Dirasa Ada Tayuhan Yang Salah, Ada Jawaban Tayuhannya Yang Tidak Benar, Berarti Kita Harus

Mencaritahu Penyebabnya Apa Yang Membuatnya Tidak Benar. Dengan Demikian Kita Harus Lebih Dulu

Baca Juga : Mustika Pikat Wanita

Mengkoreksi Tayuhan Kita Sendiri Sampai Tayuhan Kita Benar, Barulah Bisa Diharapkan Tayuhan Kita Terhadap

Objek Tayuhan Yang Lain Juga Benar. Ini Juga Berguna Untuk Kontrol Kita Dalam Hal Kita Mendeteksi Adanya

Pihak Yang Menyesatkan Tayuhan Kita.

Menayuh Bisa Dilakukan Kapan Saja, Tergantung Mood-Nya

Menayuh Itu Tidak Harus Dengan Menggunakan Benda Berkhodam, Karena Yang Menggerakkannya Bisa Juga Adalah Batin / Sukma Kita Sendiri.

Kuncinya Adalah Pada Rasa, Penyatuan Rasa Dengan Bandulnya, Dalam Bentuk Kita Menyalurkan Rasa Melalui Tangan Mengalir Ke Bandulnya. Kalau Sudah Pernah Berhasil Sekali, Nantinya Kita Akan Tahu Bahwa Menggerakkan Bandulnya Harus Dengan Kontak Rasa. Nantinya Menayuh Dengan Benda Apa Saja Bisa, Dengan Batu Kali Atau Gagang Kayu Juga Bisa.

Jika Masih Mengalami Kesulitan, Coba Saja Menggunakan Benda Lain Yang Agak Berat. Setelah Bandulnya Digerakkan Mengayun Maju Mundur, Kemudian Dengan Sepenuh Rasa (Bukan Sepenuh Hati, Tapi Sepenuh Rasa) Bendanya Diperintahkan Berputar Ke Kanan. Kita Jangan Hanya Sekedar Menunggu Bendanya Berputar Ke Kanan, Tapi Dengan Rasa Kita Coba Menggerakkan Ayunannya Ke Kanan (Bukan Menggunakan Tangan Untuk Menggerakkan Bandulnya Ke Kanan, Tapi Dengan Rasa). Kalau Masih Juga Mengalami Kesulitan Mungkin Anda Perlu Belajar Olah Rasa .

Kalau Sudah Pernah Berhasil, Sudah Bisa Merasakan Penyatuan Rasa Dengan Bandulnya, Nantinya Dengan Penyatuan Rasa Itu Tidak Perlu Kita Menggerakkannya Ke Kanan, Bandulnya Yang Akan Bergerak Sendiri Ke Kanan.

Baca Juga : Mustika Bulu Macan

Sesudah Bisa Menayuh Dengan Ayunan Dan Bandul (Cara 2 Dan 3) Di Atas, Selanjutnya Akan Lebih Efisien Dan Efektif Jika Dalam Menayuh Itu Kita Bertanya Ke Dalam Batin Kita Sendiri. Caranya, Sambil Kita Juga Menyalurkan / Menekan Rasa Melalui Tangan Kepada Bandul Tersebut Untuk Memudahkan Gerakannya, Kita Menanyakan Jawabannya Kepada Batin Kita Sendiri. Dengan Cara Ini Nantinya Yang Menggerakkan Ayunan Bandulnya Adalah Sukma Kita Sendiri. Dengan Cara Ini Kita Melatih Kepekaan Rasa Dalam Menayuh, Bukan Sekedar Kita Menunggu Jawaban Ayunan Dari Bandul Itu. Karena Yang Menggerakkan Bandulnya Adalah Sukma Kita Sendiri, Maka Jika Pun Bandul Itu Kosong Tidak Berisi Sesosok Gaib, Bandulnya Akan Tetap Mengayun Mantap. Dengan Cara Ini Kita Juga Bisa Menayuh Dengan Menggunakan Benda-Benda Lain, Walaupun Bendanya Tidak Berkhodam.

Teknik Menayuh Dengan Cara Ayunan Keris Dan Bandul Di Atas Baik Sekali Untuk Kita Melatih Menyampaikan Sugesti Batin Kita Keluar, Supaya Bukan Hanya Berputar-Putar Di Dalam Alam Pikiran Dan Perasaan Kita Sendiri, Tetapi Supaya Kita Bisa Menyampaikannya Keluar. Juga Baik Untuk Kita Melatih Olah Rasa.

Usahakan Dalam Setiap Penayuhan Kita Kreatif Mengajukan Pertanyaan-Pertanyaan Yang Mendetail Sehingga Rangkaian Jawaban-Jawabannya Juga Menjadi Kesimpulan Yang Juga Mendetail Tentang Keris / Akik Kita.

Baca Juga : Mustika Mata Kucing

Menayuh Dengan Cara-Cara Di Atas Bisa Dilakukan Untuk Bermacam-Macam Keperluan, Dari Bertanya Untuk Mengetahui Kecocokkan Keris Dengan Kita, Apa Sesaji Yang Diminta, Kerisnya Perlu Dijamas Atau Tidak, Atau Informasi Lainnya Tentang Kerisnya, Juga Bisa Digunakan Untuk Bertanya Tentang Segala Sesuatu Yang Lain Dalam Kehidupan Kita Yang Kira-Kira Si Keris Tahu Jawabannya. Usahakan Supaya Kita Sendiri Kreatif Dalam Menciptakan Ide-Ide Pertanyaan.

Jika Kita Sudah Bisa Melakukan Cara-Cara Menayuh Di Atas, Terutama Cara 2 Dan 3, Yaitu Menayuh Dengan Ayunan Keris Atau Menggunakan Bandul, Jika Kita Ingin Membeli Sebuah Benda Gaib / Jimat / Keris, Sebelum Membelinya Kita Bisa Menayuhnya Lebih Dulu, Yaitu Dengan Melihat Fotonya. Menayuh Lewat Foto Tinggal Anda Tunjukkan Saja Foto Bendanya, Kemudian Anda Tanyakan Segala Sesuatunya.

Apabila Kita Sudah Melakukan Tayuhan Cara 1 Di Atas, Yaitu Menayuh Lewat Mimpi, Dan Kita Sudah Diberikan Mimpi Tayuhannya, Sebaiknya Cara 2 Dan 3, Yaitu Menayuh Dengan Ayunan Keris Atau Bandul Digunakan Untuk Menindaklanjuti Tayuhannya, Yaitu Untuk Menanyakan Langsung Kepada Gaib Kerisnya Tentang Arti Mimpinya.

Orang Lain, Termasuk Penulis, Belum Tentu Bisa Menterjemahkan Arti Mimpi Seseorang, Karena Yang Paling Tahu Tentang Arti Mimpi Itu Adalah Pihak Yang Memberikan Mimpi Itu. Karena Itu Jika Kita Diberikan Mimpi Tertentu, Atau Kira-Kira Mimpinya Berhubungan Dengan Gaib, Sebaiknya Kita Menanyakan Langsung Arti Mimpinya Kepada Sosok Gaib Yang Memberikan Mimpi Tersebut. Dalam Hubungannya Dengan Mimpi Tayuhan Keris, Sebaiknya Kita Tanyakan Langsung Kepada Gaib Kerisnya Tentang Arti Mimpi Yang Diberikannya Kepada Kita.

Baca Juga : Mustika Kelabang Putih

Cara Menayuh 1, 2 Dan 3 Bisa Dikombinasikan Untuk Kita Memberikan Sugesti Perintah Kepada Si Keris, Yaitu Cara Menayuh 2 Dan 3 Digunakan Untuk Bertanya, Kemudian Dengan Cara 1, Dengan Cara Menempelkan Kerisnya Ke Dahi, Atau Dengan Cara Bendanya Digenggam Untuk Jenis Benda Gaib Lain, Kita Menyampaikan Sugesti Perintah Kepada Si Gaib Keris Atau Khodam Benda Gaib Lain Sebagai Tindak Lanjut Dari Jawaban Pertanyaan Menayuh 2 Dan 3 Sebelumnya.

Misalnya Cara Menayuh 2 Dan 3 Digunakan Untuk Menanyakan Hal-Hal Tertentu Dalam Kehidupan Kita, Kemudian Dilanjutkan Dengan Cara Menempelkan Kerisnya Ke Dahi Atau Dengan Menggenggam Bendanya Kita Memberi Perintah Tertentu :




Tambahan :

Dalam Hal Kita Menayuh Suatu Kekuatan Gaib Sebaiknya Kita Menggunakan Bahasa Yang Cermat Mengikuti Sikap Berpikir Pihak Yang Memberikan Jawaban, Jangan Sampai Jawabannya Malah Membuat Kita Salah Paham.

Misalnya Kita Bertanya Tentang Kekuatan Khodam Sebuah Keris :

- Apakah Keris Ini Kekuatannya 80 Md ?

Jika Keris Itu Benar Kekuatannya 80 Md, Maka Akan Dijawab Ya.

Bagaimana Kalau Dijawab Tidak ?

Apakah Itu Berarti Kekuatan Keris Itu Di Bawah 80 Md ?

Atau Malah Lebih Dari Itu ?

Jawaban Tentang Ketinggian Kekuatan Gaib Itu Sifatnya Adalah Perkiraan Saja, Hanya Kira-Kira Saja, Jangan Dianggap Akurat Seperti Mengukur Dengan Alat Meteran. Jadi Kalau Ada Perbedaan Dengan Tayuhan Orang Lain, Termasuk Dengan Tayuhan Penulis, Kalau Selisihnya Tidak Banyak Sebaiknya Tidak Perlu Dipermasalahkan. Tapi Kalau Selisihnya Banyak, Mungkin Memang Ada Tayuhan Yang Salah.

Baca Juga : Mustika Sukma Putih

Tambahan Lagi, Untuk Menayuh Suatu Kekuatan Gaib Yang Kekuatannya Tinggi Sekali Mungkin Jawaban Tayuhannya Tidak Bisa Akurat, Karena Bukan Hanya Manusia, Mahluk Halus (Dan Khodam) Juga Belum Tentu Bisa Mengukur Dengan Akurat Suatu Kekuatan Gaib Yang Jauh Lebih Tinggi Daripada Kekuatannya Sendiri. Begitu Juga Sebaliknya, Mungkin Tayuhannya Juga Tidak Akurat Untuk Mengukur Suatu Kekuatan Yang Jauh Lebih Rendah Dari Kekuatannya Sendiri.

Untuk Menambah Pemahaman Dan Menambah Kematangan Penayuhan Kita, Berikut Ini Diberikan Sedikit Masukan Dalam Proses Penayuhan.

Karena Ada Selisih / Perbedaan Sikap Berpikir Kita Dengan Orang Lain Dan Dengan Mereka Yang Di Alam Halus, Sebaiknya Kita Menyikapi Itu Dengan Melakukan Tayuhan Yang Detail Dan Tegas Dan Menyeluruh Sampai Tuntas.

Jika Dalam Suatu Tayuhan Kita Meminta / Menyuruh Suatu Perbuatan Tertentu Kepada Keris Misalnya, Sebaiknya Kita Tanyakan Lagi / Konfirmasi Ulang Kepada Keris Yang Kita Perintah, Sesudahnya Juga Kita Tanyakan Kepada Sukma Kita Sendiri Apakah Perintah Itu Sudah Dikerjakan Dan Apakah Sudah Berhasil Dikerjakan.

Baca Juga : Mustika Untuk Pemula

Jika Anda Mengsugestikan Pusaka Atau Benda-Benda Gaib Lain Anda Untuk Perlindungan Gaib, Sebaiknya Sugesti Perintahnya Jangan Hanya Untuk Melindungi / Menjaga Anda, Tetapi Juga Diperintahkan Untuk Mengusir Semua Yang Bersifat Negatif Dan Yang Berpotensi Menjadi Gangguan Bagi Anda Dan Keluarga. Lebih Baik Lagi Jika Kepada Kerisnya Anda Juga Minta Dibuatkan Pagaran Gaib.

Harap Diperhatikan, Seringkali Semua Sosok Gaib, Termasuk Yang Berdiam Di Dalam Sebuah Keris, Mustika Ataupun Jimat, Tidak Mau Keberadaan Atau Jati Dirinya Diketahui Oleh Manusia. Mereka Sendiri Masing-Masing Memiliki Nama, Tetapi Nama Mereka Dan Juga Sosok Mereka Seperti Apa, Tidak Ingin Diketahui Oleh Manusia. Mereka Juga Tidak Mempermasalahkan Keris, Mustika Atau Jimat Itu Diberi Nama Atau Sebutan Apa, Sepanjang Nama Dan Sebutan Itu Tidak Bersifat Merendahkan. Para Empu Keris Juga Biasanya Tidak Memberi Nama Pada Keris-Keris Buatannya. Pemberian Nama Keris Biasanya Dilakukan Oleh Manusia Pemiliknya Untuk Melakukan Pembedaan Antara Keris Yang Satu Dengan Keris Yang Lain.

Terjadi Demikian Karena Pada Umumnya Para Mahluk Gaib Secara Alami Memang Keberadaan Dan Jati Dirinya Tidak Ingin Diketahui Oleh Manusia, Dan Sosok Gaib Di Dalam Sebuah Keris, Jimat Atau Mustika Tidak Lagi Berdiri Sendiri-Sendiri, Tetapi Sudah Menjadi Satu Kesatuan Dengan Benda Gaibnya. Diharapkan Manusia Pemiliknya Akan Memiliki Keris Atau Benda-Benda Gaib Tersebut Secara Utuh Beserta Kegaiban Di Dalamnya, Tidak Perlu Menyebutkan Nama Atau Membayangkan Sosok Gaibnya Seperti Apa. Dengan Demikian Sebaiknya Kita Juga Tidak Memaksakan Diri Untuk Mencari Tahu Nama Dan Sosok Gaibnya Seperti Apa, Untuk Menghargai Mereka, Cukup Kita Menyebutkan Nama Keris, Mustika, Atau Nama Jimatnya Saja, Bukan Nama Sosok Gaibnya.

Baca Juga : Mustika Kolang Kaling Asli

Untuk Jenis Keris Dan Tombak Atau Pusaka Lain, Seperti Itulah Yang Diinginkan Oleh Sosok Gaib Keris / Tombak. Mereka Ingin Kita Memandang Mereka Sebagai Sesuatu Yang Menyatu Dengan Keris Dan Tombaknya. Jadi Diharapkan Kalau Kita Care Dengan Mereka, Kita Juga Care Dengan Benda Gaibnya Dan Merawatnya, Bukan Sekedar Menginginkan Tuahnya Dan Memperlakukannya Seperti Benda Jimat Atau Seperti Khodam Ilmu Yang Selalu Dipanggil-Panggil Nama Khodamnya. Jadi Kalau Kita Ingin Menayuh Atau Ingin Memberikan Sugesti, Jika Keris Atau Tombaknya Berada Di Dekat Kita, Sebaiknya Dilakukan Sambil Dipegang Bendanya, Atau Jika Bendanya Berada Jauh Dari Kita, Misalnya Kita Sedang Berada Di Suatu Tempat Sedangkan Kerisnya Ditinggal Di Rumah, Maka Cukup Kita Sampaikan Sugesti Sambil Fokus Batin Kepada Fisik Kerisnya Di Rumah, Bukan Memanggil-Manggil Nama Sosok Gaibnya Untuk Datang Kepada Kita. Atau Jika Anda Tahu Khodamnya Sudah Mendampingi Anda, Misalnya Di Sebelah Kanan Anda, Cukup Anda Menyampaikan Sugesti Langsung Kepada Sosok Gaib Di Sebelah Kanan Anda Itu.

Keris (Atau Benda-Benda Gaib Lain) Dan Khodamnya Adalah Satu Kesatuan Yang Tidak Boleh Dianggap Terpisah.

Secara Kebatinan Dalam Mengsugesti Keris (Atau Benda-Benda Gaib Lain) Tidak Perlu (Dan Tidak Harus) Anda Menyebut Nama Khodamnya, Walaupun Anda Tahu Nama Khodamnya Dan Khodamnya Sudah Mendampingi Anda.

Jika Suatu Saat Anda Membutuhkan Bantuan Kegaiban Keris-Keris Anda (Atau Benda-Benda Gaib Lain) Atau Anda Ingin Memberikan Sugesti, Dalam Mengsugestikan Keris-Keris Anda Cukup Dilakukan Dengan Memegang Kerisnya Saja. Atau Seandainya Pun Anda Sedang Berada Di Suatu Tempat Dan Keris Anda Ditinggal Di Rumah, Anda Tetap Dapat Berinteraksi Dan Menyampaikan Sugesti Sambil Memfokuskan Batin Kepada Fisik Kerisnya Di Rumah, Dan Panggil Saja : Kerisku .....

Baca Juga : Mustika Rojo Buto Ijo

Atau Jika Anda Sudah Bisa Merasakan Keberadaan Khodamnya Yang Mendampingi Anda Di Sebelah Kanan, Juga Tidak Perlu Anda Menyebutkan Namanya, Cukup Sampaikan Saja Sugesti Anda Kepada Sosok Gaib Di Sebelah Kanan Anda Itu, Panggil Saja Ki, Nyi, Mbah, Eyang, Dsb.

Dalam Keilmuan Ilmu Gaib Dan Ilmu Khodam, Yang Keilmuannya Berdasarkan Amalan Gaib Dan Mantra, Dalam Mewirid Atau Mengucapkan Mantranya Memang Seringkali Nama Khodamnya Disebut / Dipanggil, Supaya Lebih Kuat Sugestinya. Cara Itu Hanya Baik Untuk Jenis Khodam Pendamping Yang Adalah Khodam Ilmu, Yang Hanya Akan Bertindak Jika Diberikan Perintah Khusus (Setelah Amalan Ilmunya Dibacakan).

Tetapi Untuk Jenis Khodam Pendamping Yang Bukan Khodam Ilmu, Biasanya Mereka Siap Setiap Saat Bertindak Sesuai Jenis Tuahnya Masing-Masing Dan Sesuai Situasi Yang Dihadapi Walaupun Tidak Dipanggil Namanya Dan Tidak Dibacakan Amalan Gaib, Apalagi Jika Sudah Ada Kesatuan Batin Antara Orangnya Dengan Khodamnya. Untuk Khodam Lain Yang Bukan Khodam Ilmu, Cara Mengucapkan Mantra Atau Memanggil Nama Khodamnya Itu Dapat Juga Menimbulkan Efek Samping Lain. Kalau Sudah Biasa Dipanggil / Disebut Namanya Nantinya Khodamnya Akan Menjadi Pasif, Tidak Akan Bertindak Sendiri, Hanya Akan Bertindak Kalau Namanya Disebut Atau Sesudah Amalannya Dibacakan.

Mungkin Itu Terjadi Juga Pada Kita. Kalau Sudah Terbiasa Nama Kita Dipanggil / Disebut, Nantinya Kita Akan Menjadi Pasif, Tidak Mau Datang Atau Bertindak Kalau Kita Tidak Dipanggil Dan Tidak Diperintah Secara Khusus.

Baca Juga : Mustika Kecubung Pengasihan

Jika Hubungan Batin Kita Sudah Baik, Maka Tidak Perlu Mereka Kita Sambati, Mereka Akan Bertindak Sendiri . . .

Dengan Demikian Tanpa Perlu Disuruh-Suruh, Apalagi Dengan Amalan Gaib, Kerisnya Itu Akan Aktif Mengikuti Sugesti Kebatinan Si Manusia, Dan Si Manusia Juga Tahu Bagaimana Menyatukan Kebatinan Dirinya Dengan Kerisnya Sehingga Kegaiban Keris Itu Menyatu Dengan Dirinya Dan Mampu Melipatgandakan Kemampuan Dan Keberhasilannya Dalam Banyak Perbuatan.

Ada Juga Pertanyaan Tentang Bagaimana Cara Yang Mudah Untuk Berinteraksi Dengan Khodam Benda Gaib.

Jawaban Singkat Ini Pada Dasarnya Berlaku Juga Untuk Khodam Pendamping, Dilakukan Tanpa Perlu Menyebut / Memanggil Nama Khodamnya, Sbb :

Untuk Memberi Perintah / Sugesti, Anda Bisa Lakukan Dengan Cara Anda Genggam Bendanya Dan Sampaikan Perintah Anda (Atau Amalan Gaibnya) Kepada Bendanya Seolah-Olah Dia Adalah Manusia.

Baca Juga : Mustika Karebet

Untuk Bertanya-Jawab / Berkomunikasi, Anda Bisa Lakukan Dengan Cara Menggenggam Bendanya Dan Dengan Kontak Rasa Anda Sampaikan Pertanyaan-Pertanyaan Anda Kepadanya Seolah-Olah Dia Adalah Manusia, Dan Dengan Kepekaan Rasa "Dengarkan" Jawabannya Yang Berupa Ilham Yang Mengalir Dalam Pikiran Anda.

______

Masalah Keakuratan Menayuh

Walaupun Urusan Tayuh-Menayuh Ini Kelihatannya Sepele, Tapi Ternyata Tidak Semua Orang Bisa Menayuh Dengan Benar Dan Akurat. Faktor Ketidak-Akuratan Menayuh Ini Bisa Berasal Dari Diri Kita Sendiri, Bisa Juga Dari Luar Diri Kita.

Kelemahan Tayuhan Yang Berasal Dari Diri Kita Sendiri Seharusnya Sudah Lebih Dulu Bisa Kita Atasi, Barulah Tayuhan Kita Lebih Bisa Diharapkan Benar. Jangan Ada Kesalahan Tayuhan Yang Berasal Dari Diri Kita Sendiri. Sesudahnya Barulah Kita Kritisi Seandainya Saja Ada Kesalahan Tayuhan Yang Berasal Dari Luar Diri Kita.

Jadi Tidak Semua Ketidak-Akuratan Dalam Penayuhan Berasal Dari Adanya Pihak Lain Yang Membelokkan Jawaban Tayuhan Kita. Sebaiknya Kelemahan-Kelemahan Dari Diri Sendiri Ini Kita Atasi Lebih Dulu Supaya Tayuhan Kita Lebih Bisa Diharapkan Benar.

Baca Juga : Mustika Prabu Siliwangi

Ada Beberapa Poin Yang Perlu Menjadi Bahan Koreksi Kita Yang Berhubungan Dengan Keakuratan Tayuhan Kita Yang Sumber Penyebabnya Adalah Kelemahan Dari Diri Kita Sendiri Sbb :

1. Kita Belum Bisa Kontak Rasa Tersambung Dengan Sesuatu Yang Gaib.

Kelemahan Ini Sifatnya Pokok Dan Mendasar Sekali. Karena Kelemahan Ini Dalam Semua Penayuhan Kita Akan Mengalami Kesulitan Untuk Mendapatkan Jawaban Yang Benar. Mungkin Jika Menggunakan Bandul Atau Keris, Bandul Atau Keris Kita Itu Akan Sama Sekali Tidak Bereaksi Menjawab Tayuhan Kita. Dan Ketika Kita Meminta Diberikannya Mimpi Tayuhan, Mungkin Tidak Akan Ada Mimpi Tayuhan Yang Diberikan Kepada Kita. Berarti Kita Masih Perlu Latihan Olah Rasa Dan Kontak Rasa.

2. Sukma Kita Belum Terlatih Untuk Mendeteksi Kegaiban.

Dalam Hal Kita Menayuh Dengan Menanyakannya Kepada Sukma Kita Sendiri, Mungkin Saja Tayuhan Kita Sudah Benar Dan Kita Sudah Mendapatkan Jawaban Tayuhan Dari Sukma Kita Sendiri. Tetapi Mungkin Ada Beberapa Tayuhan Yang Tidak Tepat Jawabannya Yang Penyebabnya Berasal Dari Kelemahan Kita Sendiri. Penyebabnya Mungkin Adalah Karena Sukma Kita Belum Terlatih Untuk Mendeteksi Kegaiban.

Baca Juga : Cara Pendeteksian Benda Pusaka

Misalnya Saja Sukma Kita Belum Bisa Mendeteksi Keberadaan Sukma Leluhur Kita Atau Khodam Pendamping Yang Sudah Mendampingi Kita, Atau Tentang Sesuatu Gaib Yang Lain.

Ini Akan Menjadi Kesulitan Ketika Kita Menayuh Posisi Keberadaannya, Sosok Wujudnya, Dsb, Karena Sukma Kita Sendiri Belum Benar-Benar Bisa Mendeteksi Keberadaannya, Masih Mengambang Samar-Samar. Dengan Demikian Tayuhan Kita Mengenai Sosok Wujudnya, Kekuatannya, Dsb, Akan Juga Tidak Tepat Jawabannya, Karena Sukma Kita Sendiri Masih Belum Sungguh-Sungguh Bisa Mendeteksi Keberadaannya, Masih Mengambang Samar-Samar.

3. Sukma Kita Belum Terlatih Untuk Mengukur Kekuatan Gaib.

Mungkin Sukma Kita Sudah Bisa Mendeteksi Gaib Dan Kita Sudah Bisa Mendapatkan Jawaban Tayuhan Tentang Keberadaan Sesuatu Yang Gaib, Tetapi Mungkin Sukma Kita Belum Terlatih Untuk Mengukur Kekuatan Gaib.

Ini Akan Menjadi Kesulitan Ketika Kita Menayuh Kekuatan Gaib, Misalnya Tayuhan Untuk Mengukur Kekuatan Khodam Kita Atau Kekuatan Sesuatu Gaib Yang Lain Atau Untuk Mengukur Kekuatan Sukma Kita Sendiri. Jawaban Tayuhannya Akan Tidak Akurat.

Jika Kondisinya Begitu, Untuk Mengatasi Kelemahan Ini Maka Dalam Tayuhan Kita Tentang Kekuatan Dari Sesuatu Gaib / Khodam Sebaiknya Kita Menanyakannya Langsung Kepada Gaib Yang Bersangkutan Dan Untuk Mengukur Kekuatan Sukma Kita Sendiri Lebih Baik Kita Menanyakannya Kepada Khodam Keris / Akik Kita (Menanyakan Kesaksian Dari Khodam Keris / Akik Kita).

Dalam Hal Kita Belum Bisa Kontak Rasa Tersambung Dengan Sesuatu Yang Gaib Berarti Kita Perlu Latihan Olah Rasa Untuk Belajar Melatih Kontak Rasa Dan Batin Dengan Sosok-Sosok Halus.

Baca Juga : Mustika Pangeran Brawijaya

Benar-Tidaknya Jawaban Tayuhan Sifatnya Terbatas, Tergantung Apakah Subyek Yang Kita Tanyai Itu Benar Mengetahui Permasalahannya Dan Untuk Pertanyaan Yang Sifatnya Kegaiban Tingkat Tinggi Tergantung Apakah Subyek Yang Kita Tanyai Itu Berspiritualitas Tinggi.

Mereka Yang Di Alam Gaib, Termasuk Sedulur Papat Kita, Statusnya Sebenarnya Sama Juga Dengan Kita. Kondisinya Tergantung Apakah Mereka Berspiritualitas Tinggi Dan Apakah Mereka Punya Lingkungan Pergaulan Yang Luas.

Kalau Spiritualitasnya Tinggi Mereka Bisa Menjawab Pertanyaan-Pertanyaan Kita Yang Bersifat Kegaiban Tingkat Tinggi.

Kalau Pergaulannya Luas Mereka Bisa Mendapatkan Banyak Bocoran Dari Gaib-Gaib Lain, Termasuk Untuk Menjawab Pertanyaan-Pertanyaan Kita Yang Bersifat Kegaiban Tingkat Tinggi.

Jawaban Mereka Akan Banyak Tidak Akurat Kalau Mereka Tidak Berspiritualitas Tinggi Dan Tidak Punya Pergaulan Yang Luas.

Walaupun Urusan Tayuh-Menayuh Ini Kelihatannya Sepele, Tapi Ternyata Belum Tentu Kita Bisa Menayuh Dengan Benar Dan Akurat. Mungkin Kita Masih Punya Kelemahan Yang Membuat Tayuhan Kita Tidak Akurat. Sebaiknya Kelemahan Yang Dari Diri Kita Sendiri Ini Bisa Kita Atasi Lebih Dulu Supaya Tayuhan Kita Bisa Diharapkan Benar. Jangan Sekedar Asal Bisa Menayuh.

Secara Keseluruhan Untuk Kita Bisa Mengatasi Kelemahan-Kelemahan Kita Itu Berarti Kita Perlu Latihan Olah Rasa Untuk Belajar Melatih Kontak Rasa Dan Batin Dengan Sosok-Sosok Halus.

Masalah Tayuhan Dan Olah Rasa Sifatnya Sangat Mendasar Dan Pokok Dalam Semua Hal Yang Terkait Dengan Pendeteksian Dan Pengetahuan Gaib.

Selain Harus Sudah Bisa Menguasai Teknik Tayuhannya Sebaiknya Tayuhannya Juga Dikombinasikan Dengan Deteksian Rabaan Tangan.

Misalnya Sebelum Kita Menayuh Ada-Tidaknya Khodam Di Dalam Keris / Akik Kita, Dengan Deteksian Rabaan Tangan Kita Coba Dulu Mendeteksi Apakah Ada Tanda-Tanda Rasa Setruman Halus Di Ujung-Ujung Jari Kita Atau Rasa Panas / Dingin Di Telapak Tangan Kita Sebagai Penanda Awal Apakah Keris / Akik Kita Benar Berisi Khodam.

Baca Juga : Mustika Gantole

Misalnya Juga Dari Tayuhan Dikatakan Di Depan Kita Ada Khodam, Coba Kita Raba Ke Arah Depan Kita, Apakah Benar Disitu Ada Sesuatu Yang Gaib (Khodam). Dengan Cara Begitu Kita Bisa Lebih Pasti Apakah Tayuhan Kita Itu Benar.

Cara Menayuh Yang Lebih Mudah Adalah Menggunakan Ayunan Bandul Pendulum Dengan Bertanya Ke Dalam Batin Kita Sendiri, Sehingga Nantinya Yang Menggerakkan Bandul Itu Adalah Batin Kita Sendiri. Dengan Cara Ini Maka Kita Akan Bisa Melakukan Tayuhan Setiap Saat Dan Bisa Menggunakan Bermacam-Macam Benda Untuk Dijadikan Alat Bantu Tayuhan, Dan Bendanya Tidak Harus Berkhodam. Sebaiknya Cara Ini Dipelajari Untuk Memudahkan Anda Mencaritahu Jawaban Dari Pertanyaan-Pertanyaan Anda, Termasuk Untuk Mencaritahu Kebenaran Dari Pernyataan Dan Perkataan Orang Lain (Termasuk Kebenaran Isi Dari Postingan2 Penulis), Walaupun Kebenaran Yang Anda Dapatkan Itu Bersifat Relatif, Karena Berdasarkan Pendapat Versi Batin Anda Sendiri Atau Pendapat Versi Khodam Benda Gaibnya.

Yang Utama Harus Kita Cermati Adalah Apakah Jawaban Dari Tayuhan Kita Itu Adalah Jawaban Asli Dari Tayuhan Itu, Ataukah Ada Pengaruh Lain Yang Membelokkan Jawaban Tayuhannya. Sesudahnya Barulah Kita Analisa Lagi Kebenarannya Sesuai Konteks Pertanyaannya.

Jika Kita Sudah Menguasai Teknik-Teknik Tayuhan Di Atas Dengan Benar, Maka Atas Satu Objek Yang Sama, Jika Kita Menayuhnya Dengan Berbagai Teknik Tayuhan Di Atas, Atau Tayuhannya Dikombinasikan Dengan Berbagai Variasi Teknik Tayuhan Di Atas, Hasil Tayuhannya Akan Memberikan Kesimpulan Yang Sama. Jika Masih Ada Yang Berbeda Hasilnya Antara Teknik Yang Satu Dengan Yang Lainnya, Maka Harus Dipelajari Lagi Apa Yang Membuatnya Berbeda, Mungkin Ada Tayuhan Kita Yang Tidak Akurat, Atau Ada Persepsi Pengertian Kita Yang Keliru Yang Tidak Sejalan Dengan Persepsi Pengertian Benda / Khodam Yang Kita Tayuh.

Baca Juga : Cincin Kebo Landoh

Sebaiknya Kita Bisa Menguasai Penayuhan Sebagai Kemampuan Pribadi Kita Sendiri, Sehingga Tidak Perlu Lagi Kita Bergantung Kepada Orang Lain Dan Tidak Terombang-Ambing Dengan Adanya Pandangan Orang Lain Yang Berbeda. Kalau Ada Perbedaan Dengan Tayuhan Orang Lain, Maka Kita Akan Bisa Membedakan Mana Tayuhan Yang Benar, Dan Bisa Dicari Penyebabnya Apa Yang Membuatnya Berbeda.


Semoga Bermanfaat , Sugeng Rahayu...